Sebagian warga Bali mengecam keras apa yang terjadi di Balinuraga - Lampung Selatan
Kabarkita - Hampir setiap detik di beberapa group sosial media facebook Bali membahas kasus yang menimpa warga di Balinuraga . Masyarakat dibuat emosi dengan kejadian bentrok yang mengakibatkan warga Balinuraga meninggal dunia , apalagi akar permasalahan masih simpang siur . Namun melalui situs resminya
POLRI mengatakan kalau kronologisnya Pada hari Sabtu tanggal 27 Oktober 2012 pukul 17.30 WIB telah terjadi kecelakaan lalu-lintas di jalan Lintas Way Arong Desa Sidorejo (Patok) Lampung Selatan antara sepeda ontel yang dikendarai oleh suku Bali di tabrak oleh sepeda motor yang dikendarai An. Nurdiana Dewi, 17 tahun, (warga Desa Agom Kec. Kalianda Kab. Lampung Selatan berboncengan dengan Eni, 16 Th, (warga desa Negri Pandan Kec. Kalianda Kab. Lampung Selatan).
Dalam peristiwa tersebut warga suku Bali memberikan pertolongan terhadap Nurdiana Dewi dan Eni, namun warga suku Lampung lainnya memprovokasi bahwa warga suku Bali telah memegang dada Nurdiana Dewi dan Eni sehingga pada pukul 22.00 WIB warga suku Lampung berkumpul sebanyak + 500 orang di pasar patok melakukan penyerangan ke pemukiman warga suku Bali di desa Bali Nuraga Kec. Way Pani. Akibat penyerangan tersebut 1 (satu) kios obat-obatan pertanian dan kelontongan terbakar milik Sdr Made Sunarya, 40 tahun, Swasta.
Pada hari Minggu tanggal 28 Oktober 2012 pukul 01.00 WIB, masa dari warga suku Lampung berjumlah + 200 orang melakukan pengrusakan dan pembakaran rumah milik Sdr Wayan Diase. Pada pukul 09.30 WIB terjadi bentrok masa suku Lampung dan masa suku Bali di Desa Sidorejo Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan. Kini warga Balinuraga mengungsi di SPN Kemiling - Bandar Lampung untuk berlindung sebelum kesepakatn di dapatkan.
Kini dijejaring sosial media facebook beredar wacana serta keinginan sebagian masyarakat bali pengguna internet untuk keluar dari NKRI . Bali merdeka, ungkapan seperti itu mungkin rada aneh rasanya kalau belum pernah mendengar wacana Bali Merdeka. Wacana Bali ingin merdeka itu sudah sejak lama didengungkan. Bahkan semasih pemerintahan Soeharto.
Ada berbagai factor dan sebab yang melandasi, seperti karena adanya penghinaan oleh seorang menteri terhadap Hindu Bali, tidak disetujui berlakunya otonomi khusus di Bali serta penolakan UU pornografi.
Wacana “Bali Medeka” kali ini disebabkan oleh konflik lampung yang merupakan bentuk penindasan terhadap minoritas. Selain itu juga oleh karena tidak diperhatikan oleh Presiden bahkan ditingal ke luar negeri, pemimpin kita lebih mementingkan sebuah gelar dari kerajaan inggris daripada memperhatikan rakyatnya yang sedang bergejolak di lampung selatan.
Seperti yang kita ketahui, orang Bali ingin diusir dari Lampung. Hal itu tentu menimbulkan kemarahan bagi orang Bali. Sudah dibunuh dengan cara kejam, mau diusir pula secara keseluruhan.
Kini semoga pemimpin kita jeli mendengar apa yang dirasakan serta di inginkan oleh masyarakat Bali.
(AN-KK01)